Blogger Widgets

Sabtu, 20 April 2013

Rational Emotive Therapy

Pengertian

    Albert Ellis terkenal sebagai pemikir dan pencetus rasional emotif terapi, sebuah bentuk terapi yang populer dan banyak digunakan dalam proses konseling saat ini.
   
    Terapi rasional emotif pertama kali disebut terapi rasional untuk menekankan aspek kognitif dal filosopik (RET) dari terapi ini, termasuk keyakinan Ellis bahwa jika seseorang mempertahankan pandangan hidup yang waras mengenai kehidupan, gangguan emosional jarang terjadi. kata emotif ditambahkan untuk menekankan komponen evokatif dan perilaku (termasuk desensitisasi in vivo, penetapan pekerjaan rumah, dan konfrontasi langsung) dan untuk membedakan terapi ini dari lainnya yang pasif (seperti analisi klasik dan terapi rogerian berpusat pada klien)

     Psikoterapi Rasional-Enotif adalah suatu metode baru dalam menangani gangguan psikologis pada manusia yang berakar pada pandangan realistik tentang kodrat manusia. psikoterapi rational emotif sangat berbeda dari dua pandangan utama yang menjadi dasar hampir semua sistem psikoterapinya, yakni pandangan freud yang deterministik dan pesimistik, serta pandangan eksistensialis atau humanistik yang optimistik.

     Psikoterapi Rational-Emotif adalah salah satu diantara semua aliran psikoterapi yang menerima sepenuhnya kenyataan bahwa dilahirkan dengan tendensi-tendensi yang sangat memudahkannya untuk bertahan pada pola-pola tingkah laku disfungsional, untuk berpikir secara irrasional, untuk bertindak terlampau emosional atau kurang emosional, yang berjuang untuk memperoleh kesenangan-kesenangan sekarang dan bukan keuntungan pada masa yang akan datang (hedonis jangka pendek), untuk menjadi sangat defensif dalam perbuatan-perbuatan yang salah, untuk menjadi tegar dan dogmatis, untuk menylahkan diri sendiri dan orang-orang lain secara moralistik dan ilegal dan dengan demikian terbenam dalam semua kegiatan yang merugikan dirinya sendiri.

Konsep Utama

    Pandangan pendekatan rasional emotif tentang kepribadian Albert Ellis, dapat dikaji dari konsep-konsep kunci teori Albert Ellis. Ada tiga pilar yang membangun tingkah laku individu, yaitu Antecedent event (A), Belief (B), dan Emotional consequence (C). Kerangka pilar ini yang kemudian dikenal dengan konsep atau teori ABC.

   Neurosis adalah hasil pemikiran dan tindakan yang tidak rational. gangguan emosi berakar umbi dari zaman kanak-kanak tetapi dikekalkan melalui indoktrinasi semula pada masa kini. sistem kepercayaan individu adalah penyebab atau puncak utama masalah emosi. kaidah saintifik dalan model ini sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari manusia.

Tujuan RET

    Untuk membantu orang hidup lebih lama, mengurangi gangguan emosional dan perilaku penakhlukan diri, dan mengaktualisasi dirinya sehingga mereka hidup dallam eksistensi yang lebihterpenuhi, berbahagia.

Teknik yang digunakan

     Terapis dapat secara aktif mempermasalahkan keyakinan yang irasional ini dengan pasien untuk tiba pada suatu daftar respons rasional alternatif, dan dapat menyuruh pasien untuk menguji ketepatan dari keyakinan ini secara in vivo. contohnya, anak umur belasan yang malu-malu yang yakin, "tidak ada gadis yang mau pergi dengan saya" dapat diinstruksikan untuk pergi ketaman setempat dan bertanya  pada 50 orang gadis dan melaporkan kembali apakah keyakinannya ini secara in vivo, bahwa tidak ada gadis yang mau keluar bersamanya adalah keyakinan yang benar. walaupun teknik in vivo seringkali disukai, khayalan emotif-rational juga dipergunakan.
dalam RET, tekhik yang efektif adalahh bermain peran, gambara image dan "menyerah perasaan mau".

Masalah masalah yang ditangani

    Depresi, anxietas, fobia, gangguan kepribadian, gangguan psikotik, masalah seksual dan relasional dan pelatihan keterampilan sosial

Referensi :
Residen bagian psikiatri UCLA. (1994) buku saku psikiatri. jakarta: penerbit buku kedokteran EGC
Semium, Y. (2006). Kesehatan mental 3.Yogayakarta. Kanisius
Said, Malek. M. (2007). Mengurus khidmat bimbingan dan kaunseling sekolah. Kuala Lumpur. Pts professional Publishing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar