Blogger Widgets

Kamis, 02 Januari 2014

Skripsi penelitian Sistem teknologi berkaitan dengan ilmu psikologi

ADE AMALIA NAZRI, Perancangan Aplikasi Sistem Penentuan Peminatan Siswa Berdasarkan Minat dan Kemampuan Akademik Siswa Berbasis Web (Studi Kasus: SMAN 1 Tangerang) (Dibawah bimbingan HERLINO NANANG, MT. dan HATTA MAULANA, S.Si, M.T.I. ).
           
 SMAN 1 Tangerang adalah salah satu contoh Sekolah Menengah Atas Negeri di kota Tangerang yang sedang mengembangkan teknologi komputer dalam berbagai aspek-aspek pendukung kegiatan belajar dan mengajar disana, meskipun belum terhubung antara database yang satu dengan lainnya secara menyeluruh dan terpusat. Oleh karena itu data-data yang mendukung dalam hal penempatan dan peminatan siswa kelas X yang naik ke kelas XI dalam penentuan jurusan yang ada masih manual. Selain itu, guru BK (Bimbingan dan Konseling) dan guru-guru wali kelas yang menjadi penentu siswa dalam penempatan peminatan jurusan mengalami beberapa kesulitan. Dengan memodelkan suatu proses peminatan ke dalam Aplikasi Pada Bidang Peminatan, diperoleh sejumlah alternative solusi untuk menentukan peminatan siswa. Variabel yang sangat menentukan dan member pertimbangan bagi pengambilan keputusan peminatan yaitu, variabel keputusannya minat siswa dan parameter acuannya ialah nilai akademik siswa yang merupakan variabel batasan. Dalam pembuatan tugas akhir ini penulis menggunakan metode pengembangan System Development Life Cycle  (SDLC) dengan model waterfall sampai tahap pengujian. Hasil dari skripsi ini adalah Aplikasi Pada Bidang Peminatan Berdasarkan Minat dan Kemampuan Akademik Siswa. Aplikasi ini diperuntukan bagi sekolah yang bersangkutan sehingga keputusan yang diambil pihak sekolah dengan dibantu aplikasi ini, lebih berkualitas karena keputusan peminatan didasarkan pada proses objektif.

 Kata kunci: Aplikasi Pada Bidang Peminatan, SDLC Waterfall  Model. vi

1.      Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat. Dimana informasi yang cepat, akurat, dan terarah sangat dibutuhkan untuk membantu mengambil keputusan yang tepat. Keputusan merupakan kegiatan memilih suatu tindakan dalam pemecahan masalah. Untuk menunjang keputusan diperlukan suatu aplikasi yang didukung oleh tools yang mampu menganalisa prospek dimasa yang akan datang atau dalam periode waktu tertentu. Salah satunya dibidang pendidikan guna dapat melihat minat yang sesuai dari para siswa belajar. Proses tersebut kemudian diserahkan kepada guru BK, nanti akan terlihat apakah ada masalah atau tidak pada peminatan siswa, jika ada masalah untuk itu kami membangun “Perancangan Aplikasi Sistem Penentuan Peminatan Siswa Berdasarkan Minat dan Kemampuan Akademik Siswa Berbasis Web” dimana aplikasi ini diharapkan mampu memberikan informasi sebagai alternatif solusi dalam menentukan bidang peminatan, karena kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidak pastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan (Ladjamudin, 2005:9).
2. Perancangan



Rancangan Interface halaman login :



       Background dan Logo Sekolah
 

     WELCOME
 

NIP
 

Password
 



 













Penulis menggunakan metode SDLC dengan model waterfall karena aplikasi yang dibangun adalah aplikasi yang sederhana dan pelaku yang terlibat didalam aplikasi ini hanya sebagian orang. Aplikasi ini hanya memiliki tingkat resiko yang kecil serta waktu pengembangan aplikasinya cukup panjang sehingga penggunaan model waterfall sangatlah sesuai dengan perancangan aplikasi ini. Model pengembangan sistem waterfall ini sering disebut dengan Classic Life Cycle dan ada juga yang menyebutkan model ini sebagai model sekuensial linier. Siklus hidup pengembangan ini dapat diuraikan tahapan-tahapannya sebagai berikut :
1.      Tahap Rekayasa Sistem ( System Engineering)
Pada tahap ini semua aktifitas dan pekerjaan dilakukan secara nyata sebelum aplikasi peminatan ini diproduksi, tahap ini dilakukan dengan
·         studi kelayakan ( feasibility study)
melakukan observsi pada instansi yang terlibat untuk mengetahui apakah aplikasi ini benar-benar diperlukan
·         alokasi waktu
alokasi waktu untuk menentukkan lamanya proses pembuatan aplikasi dan tes saat dijalankan
·         cakupan dari sistem yang akan dikembangkan.
Batasan batasan ruang lingkup yang akan dibangun
2.      Tahap Analisa ( Analysis)
Pada tahap ini akan diuraikan mengenai profil SMAN 1 Tangerang, analisis sistem yang sedang berjalan, solusi pemecahan masalah dan kebutuhan sistem baru. Pada tahap ini akan diuraikan mengenai :
·         Profil umum SMAN 1 TANGGERANG
·         Analisa sistem yang sedang berjalan
·         Solusi pemecahan masalah
·         Kebutuhan sistem yang baru
3.      Tahap Perancangan ( Design)
Tahap perancangan adalah tahap untuk menggambarkan panduan yang jelas mengenai perancangan sistem yang dibuat secara detail, meliputi :
·         pemodelan proses
Desain dimana dilakukan pemodelan dan analisis terhadap model data yang merupakan analisis proses-proses aliran data yaitu data flow diagram (DFD).
·         pemodelan data
perancangan database aplikasi perminatan ini terdiri dari:
§  Entity Relationship Diagram (ERD) dan bentuk hubungan relasinya ( cardinality) yang ada di aplikasi pada bidang peminatan.
§  Kamus Data
·         pemodelan program
pada langkah ini hasil dari perancangan pemodelan program terdiri dari :
§  Diagran alir (Flowchart)
§  STD (State Transition Diagram)
·         desain  screen layout.
Perancangan screen layout yang terdiri dari tampilan input data dan tampilan output-nya. Pada langkah ini hasil perancangan screen layout desain antarmuka ( Interface
Design).
4.      Tahap Pengkodean ( Code)
Pada tahap ini penulis melakukan coding terhadap program-program yang diperlukan yang terdiri dari :
·         Transaction  program adalah program-program untuk melakukan tugas penanganan akses data ke/dari database, seperti menambah data ( add/create), melihat data ( display), dan menghapus data ( delete).
·         Proses program adalah program-program untuk melakukan tugas-tugas (proses) tertentu, misalnya proses laporan peminatan ( report).    
5.      Tahap Pengujian ( Testing)
Pengujian dilakukan dengan metode White Box (melakukan testing dengan melihat source code program dengan cara menjalankan debugging)  dan Black Box (dilakukan tanpa melihat source code program dan dijalankan oleh tester atau user untuk mengamati apakah program telah menerima input, output,  memproses, dan menghasilkan output dengan benar) terhadap aplikasi yang telah selesai ditulis atau setelah proses coding terhadap aplikasi selesai.

KESIMPULAN
Berdasarkan proses penelitian sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu:
1.      Aplikasi ini sangat efektif untuk digunakan pada bidang pendidikan khususnya dalam penentuan minat belajar setiap siswa agar setiap siswa mampu ditempatkan sesuai dengan minat yang mereka inginkan
2.      Aplikasi ini tidak hanya dapat menentukan minat siswa berdasarkan nilai akademik, tetapi juga dibandingkan dengan minat siswa terlebih dahulu, sehingga siswa dapat memilih jurusan yang diinginkan.  

Refrensi :

Nazri.,A.,A. (2011). Perancangan aplikasi sistem penentuan peminatan siswa berdasarkan minat dan kemampuan akademik siswa berbasis WEB. Jakarta: Universitas Islam Negeri Jakarta (http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5190/1/ADE%20AMALIA%20NAZRI-FST.pdf)


Kamis, 07 November 2013

sistem informasi berbasis komputer dan artificial intelligence

Pendahuluan

Komputer adalah suatu alat teknologi yang sangat bermanfaat bagi kebutuhan manusia saat ini. dalam pembuatan alat berteknologi canggih ini, ternyata manusia membuatnya meyerupai sistem kerja otak manusia yang sangat kompleks. kemudian hal ini akan dituangkan kedalam sistem informasi berbasis komputer dan artificial intelligence. apa itu sistem informasi berbasis komputer dan artificial intelligence ?? dibawah ini saya akan menjelaskannya.

Sistem Informasi Berbasis Komputer

]

Definisi Sistem Informasi Berbasis Komputer

Sistem informasi yang menggunakan komputer biasa disebut dengan Sistem informasi berbasis komputer atau Computer-Based Information System ( CBIS ). merupakan proses yang menajalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk kepentingan tertentu. kebanyak SI dikomputerisasi.. untuk lebih lengkapnya, lihat disini.
adapun komponen dari sistem informasi berbasis komputer yaitu :

  1. Perangkat keras (Hardware)
  2. Perangkat Lunak (Software)
  3. Brainware
  4. Basis Data (DataBase)
  5. Teknologi jaringan Telekomunikasi 
untuk lebih jelasnya lihat Disini. sistem informasi berbasis komputer terdiri dari dua hal, yaitu:

  • Sistem Pakar

Definisi Sistem Pakar

Suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan. sistem yang mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancam untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. dengan sistem pakar ini, orang awam oundapat menyelesaikan masalah ataupun mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli dibidangnya.

Ciri-ciri sistem pakar
  1. memiliki informasi yang handal
  2. mudah dimodifikasi
  3. dapat dgunakan dalam berbagai jeniskomputer
  4. memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi
Struktur sistem pakar, Komponen utama dalam struktur sistem pakar menurut hu et al (1987) yaitu:
  1. Basis pengetahuan
  2. Mesin interferensi
  3. Basis data
  4. Antarmuka pemakai
keterangan lebih jelas lihat disini

Contoh aplikasi Sistem Pakar

USG ( ultrasonografi ) salah satu sistem pakar yang membantu dalam bidang kedokteran untuk mendeteksi janin dalam kandungan yang bekerja berdasarkan pantulan gelombang suara ultrasonik.


  • Sistem pengambil keputusan

Definisi sistem pengambil keputusan

sistem pendukung keputusan atau Decision support systems (DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasisi komputer yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. dss juga dapat dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi terstruktur yang spesifik.


Tahap-tahap pengambil keputusan
  1. Tahap Pemahaman
  2. Tahap Perancangan
  3. Tahap Pemilihan
  4. Tahap Penerapan ( lebih jelasnya lihat disini )
Komponen Dss :
  1. DataBase
  2. ModelBase
  3. Software System
Contoh dan Aplikasi Dss :
  1. DSS untuk proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir PT. X menggunakan proses profile matching dan analisis gep yang dibuat berdasarkan data dan norma-norma SDM terdapat di Pt tersebut.
  2. DSS berbasis spreadsheet untuk menganalisis biaya penyelenggaraan pendidikan manajemen lembaga pendidikan yang memerlukan alat bantu dalam perencanaan. spreadsheet menggunakan kebijakan manajemen sebagai acuan untuk menentukan besaran koposisi anggaran oprational dr tahun ke tahun.
  3. DSS untuk peningkatan produktivitas hotel berbintang yang menggunakan AHP dan OMAX untuk pengukuran produktivitas.

Artificial Intelligence (AI) 

Definisi Artificial intellingence

Kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan. sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. kecerdasan dicipatakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin ( komputer ) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer, jaringan syaraf tiruan dan robotika.
Tujuan dari AI adalah untuk memecahkan persoalan dunia nyata (bersifat praktis ) dan memahami intelijensia (bersifat memahami). untuk lebih jelasnya lihat disini

Dua Bagian utama Kecerdasan Buatan (AI)

  1. Basis pengetahuan ( Knowledge Base ) : basis pengetahuan berisi fakta-fakta, teori, pemikiran dan hubungan antara satu dengan yang lainnya.
  2. Motor Inferensi ( Inference Engine )  : motor inferensi merupakan kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan pengalaman atau dapat juga disebut dengan penalaran.
Contoh dan Aplikasi AI :

  • Aplikasi AI Dalam Bidang Keamanan Dan Pertahanan (militer) : Salah satu contoh aplikasi AI yang digunakan pada saat ini yaitu dalam bidang militer. Virtual reality dipakai untuk melakukan simulasi latihan perang, simulasi latihan terjun payung. dan sebagainya. Dimana dengan pemakaian teknologi ini bisa lebih menghemat biaya dan waktu dibandingkan dengan cara konvensional.
  •  Aplikasi AI Dalam Bidang Ekonomi Dan Bisnis : Teknologi sistem jaringan syaraf tiruan telah di-implementasikan dalam berbagai aplikasi terutama dalam hal pengenalan pola. Kemampuan inilah yang telah menarik beberapa kalangan dalam menggunakan jaringan syaraf tiruan untuk keperluan kesehatan, keuangan , investasi, marketing dan lain lain
  • Aplikasi AI Dalam Bidang Pendidikan : Sistem Tutor Cerdas atau Intelligent Tutoring System(ITS) merupakan sebuah teknologi pembelajaran yang dinamis dan dapat menyesuaikan isi atau output program sesuai dengan kebutuhan dari objek sasaran menggunakan keahliannya dalam metode pembelajaran dan materi yang diajarkan. Hal ini dapat dilakukan karena ITS dilengkapi oleh Artificial Intelligence (AI). Bayesian Network menyediakan sebuah pendekatan probabilistik untuk mendapatkan suatu inference atau kesimpulan tentang karakteristk setiap pengguna program ITS. Dalam simulasi program ITS berbasis metode Bayesian Network diketahui bahwa keandalan program tersebut adalah 52,3%.

Kesimpulan

Dalam hal ini, komputer yang Kita kenal sebagai alat canggih yang dapat membantu pekerjaan manusia terdiri dari suatu sistem pengolahan yang kompleks yaitu sistem informasi berbasis komputer yang terdiri dari sistem pakar dan sistem pengambilan keputusan yang keduanya memiliki cara kerja layaknya seperti manusia yang mampu untuk memecahkan masalah. didalam keduanya akan diterapkan kedalam Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang mampu mengaplikasikan cara kerja manusia kedalam komputer, sehingga mempermudah manusia untuk melakukan pekerjaan, contohnya seperti pengaplikasian pada robot yang dapat menjalankan program untuk mengerjakan pekerjaan layaknya manusia.


    
Refrensi:

Putri,. S. P ( 2013). Beda sistem pakar dan sistem pendukung pengambilan keputusan. http://titissp.blogspot.com/2013/02/beda-sistem-pakar-dan-sistem-pendukung.html ( diakses tanggal 7 november 2013)

Anonim. http://broadcastvecha.blogspot.com/2013/04/komponen-sistem-informasi-berbasis.html ( diakses tanggal 7 november 2013)

Anonim. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar. (diakses tanggal 7 november 2013)

Anonim http://3onoikom.wordpress.com/materi-kuliah/sistem-pakar/  (diakses tanggal 7 november 2013)

Anonim http://raul-aul7.blogspot.com/2013/07/aplikasi-penerapan-sistem-pakar-dalam.html (diakses tanggal 7 november 2013)

Anonim http://www.academia.edu/912891/SISTEM_PENDUKUNG_KEPUTUSAN_DECISION_SUPPORT_SYSTEM_I (diakses tanggal 7 november 2013)

Anonim, http://komponen-dss-dan-pemanfaatanya.blogspot.com/2012/11/komponen-pemanfaatan-dss.html (diakses tanggal 7 november 2013)

Anonim, http://duadania.blogspot.com/2009/05/dss-decision-support-system_25.html (diakses tanggal 7 november 2013)

Anonim http://dinulislami.blogspot.com/2013/02/pengertian-artificial-intelligence.html ( diakses tanggal 7 november 2-13 )

Gunawam, A. S Penerapan Aplikasi dalam berbagai bidang. http://tugasdenny.wordpress.com/2012/03/05/peranan-aplikasi-dalam-berbagai-bidang/ ( diakses tanggal 7 november 2013 )

Senin, 07 Oktober 2013

Arsitektur Komputer dan Struktur Kognisi Manusia

A. Arsitektur Komputer    

   Komputer terus mengalami perubahan dari awal pertama ditemukan hingga saat modern seperti sekarang. walau terus mengalami perubahan, komputer selalu memiliki dasar arsitektur yang sama. Arsitektur komputer sendiri merupakan konsep perencanaan dasar dari suatu sistem komputer.
  Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cacheRAM,ROMcakram keras, dll). Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah arsitektur von NeumannCISCRISCblue Gene, dll.

Gambar: 1

Pada prinspipnya sebuah sistem komputer, terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:
1. Central Processing unit (CPU) : mengendalikan semua sistem unit komputer yang lain dan mengubah input menjadi output.
2. Memori : terdiri dari memori program dan memori data
3. Perangkat input/output

B. Struktur Kognisi Manusia

       Struktur merupakan cara sesuatu disusun atau dibangun, yang disusun dengan pola tertentu, sedangkan kognitif Menurut Livingstone adalah kemampuan berpikir dimana yang menjadi objek berpikirnya terjadi pada diri sendiri. segala sesuatu tentang pengetahuan. kesadaran, kontrol yang dihasilkan dari proses berpikir yang terjadi pada diri sendiri.

Gambar 2

 Proses berpikir manusia sama seperti proses kerja komputer yang terdiri dari:

Tahap 1: memasukkan informasi (input) ditangkap lewat panca indra.
tahap 2: pemrosesan informasi (storage) melalui otak
tahap 3: pengeluaran informasi yang telah diolah (output) 

Kesimpulan

   Pada dasarnya proses struktur Kognitif dengan struktur kognitif yang dimiliki adalah sama. dalam prosesnya, komputer dan struktur kognisi manusi sama sama mengolah informasi yang masuk (input) yang diproses dan dikeluarkan dalam bentuk output. 
   Perbedaanya adalah komputer tidak dapat berjalan sendiri yang harus dioperasikan oleh perantara manusia untuk menggerakkannya. karena komputer itu sendiri diciptakan oleh struktur kognisi manusia, sehingga peran utama dalam kerja komputer adalah manusia. tetapi pada struktur organisasi manusia, otak dapat berpikir sendiri tanpa ada yang menggerakkan sehingga terdapat kontrol terhadap proses berpikirnya sendiri. 

Daftar Pustaka :

Eliza. (2010). Menjadi dokter PC dan Laptop Anda Sendiri. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Anonim. (2013). Arsitektur Komputerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_komputer. diakses tanggal 7 oktober 2013.

Aregnoz. (2012). Materi Kuliah Arsitektur Komputerhttp://aregnoz.blogspot.com/2012/01/materi-kuliah-arsitek-komputer.html. diakses pada tanggal 7 oktober 2013

Anonim. (2012). Struktur Kognisi Manusiahttp://medisch-article.blogspot.com/2010/02/otak-manusia.html. diakses pada tanggal 7 oktober 2013.
Robbani, L. (2012). Struktur Kognisi Manusiahttp://ibadurahman-robbani.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html diakses pada tanggal 7 oktober 2013.

Solso, Maclin. (2008) Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga

Sabtu, 04 Mei 2013

LogoTherapy

     Sejarah dan Pengertian

    Seorang tokoh psikologi eksistensial bernama Vivtor Frankle adalah penggagas utama dari logoterapi. Frankle mengungkapkan bahwa selama individu mempunyai makna hidup, ia akan merasakan kebahagiaan dan kenikmatan yang memuaskan. sebaliknya, apabila individu tersebut tidak mempunyai makna atau tidak mampu memberikan arti dan tujuan hidupnya, ia akan menjadi pribadi yang tidak orisinil, kehilangan keyakinan, dan terombang ambing menurut kemauan lingkungannya.
     Dengan asumsi ini, Frankle berpendapat bahwa kekuatan yang paling utama untuk menggerakan kepribadian manusia terletak dari sejauh mana keinginanya untuk memberi makna hidup (the will to meaning). kemudian hal ini menjadi dasar penelitian dan kekuatan bidang studinya yang disebut LogoTerapi ,disamping dua konsep utama lainnya yaitu konsep kebebasan dan makna hidup.
     "Logos" dalam bahasa yunani berarti makna atau arti, tetapi dapat juga menunjukan sesuatu yang bersifat rohaniah, spritual, sehinggalogoterpai dimaksudkan sebagai corak psikologi yang dilandasi pengakuan mengenai manusia yang memiliki dimensi rohaniah selain dimensi jasmani. logoterapi berasumsi bahwa makna hidup dan hasrat untuk hidup merupakan daya pendorong atau motivasi utama manusia untuk mencapai kehidupan yang penuh makna.

Teknik LogoTerapi

Teknik-teknik logoterapi yang terkenal adalah intensi paradoksial, derefleksi, dan bimbingan rohani.

  • Intensi Pradoksial
Teknik dimana pasien diajak melakukan sesuatu yaitu paradoks dengan sikap pasien terhadap situasi yang dialami disebut teknik intensi paradoksial, yakni teknik mendektai dan mengejek sesuatu (gejala) dan bukan menghindari atau melawannya. Teknik pada dasarnya bertujuan lebih daripada perubahan pola-pola tingkah lak. Lebih baik dikatakan suatu reorientasi eksistensial. itulah logoterapi dalam arti sesungguhnya dan menurut logoterapi.
Landasan dari intensi paradosial ini adalah kesangguapan manusia untuk bebas bersikap dan mengambil jarak terhadap dirinya sendiri.
  • Derefleksi
Untuk menangani perhatian dan observasi diri yang berlebihan ditangani dengan teknik ini. Dengan teknik ini, pasien diberi kemungkinan untuk mengabaikan neurosisnya dan memusatkan perhatian pada sesuatu yang terlepas dari dirinya.
  • Bimbingan Rohani
Teknik yang menangani pasien yang mengalami kasus yang tidak bisa disembuhkan dan nasib buruk yang tidak diubah, maka perhatian pasien diarahkan kepada unsur rohani dan didorong suapay pasien menemui sikapnya.


Peranan dan kegiatan Terapis


  • Menjaga Hubungan yang akrab dan pemisahan ilmiah
Terpais pertama-tama harus menciptakan hubungan antara pasien dengan mencari keseimbangan antara dua ektrem, yakni hubungan yang akrab (seperti simpati) dan pemisahan secara ilmiah (menangani pasien sejauh ia melibatkan diri dalam teknik terapi).
  • Mengendalikan filsafat pribadi
terapis tidak boleh memindahkan filsafat-filsafat pribadi pada pasien. karena losoterapi digunakan untuk menangani masalah-masalah yang menyangkut nilai-nilai dan masalah-masalah spiritual, seperti aspirasi terhadap idup yang bermakna, makan cinta, makan penderitaan dan sebagainya.
  • Terapis bukan guru atau pengkhotbah
harus mebiarkan pasien menentukan apakan dia menafksirkan tugas hidupnya sebagai oang yang bertanggung jawab terhadap masyarakat, teradap suara hatinya atau terhadap Allah.
  • Memberi makna lagi pada hidup
salah satu tujuan terapis dalam logoterapi adalah membantu pasien menemukan tujuan dan maksud keberadaannya.
  • Memberi makan lagi pada penderitaan
tanggung jawab mansuia adalah mengkatualisasi nilai-nilai. kategori nilai-nilai adalah (1) nilai-nilai yang diaktualisaikan dengan bebuat sesuatu. (2) nilai-nilai yang diaktualisasikan dengan mengalami dunia. (3) nilai-nila bersikap yang terjadi bila orang itu berhadapan dengan sesuatu yang tidak berubah.
  • Menekankan makna kerja
tugas terapis adalah memperlihatkan makna pada pekerjaan itu sehingga nilai-nilai yang dimiliki oleh orang-orang yang bekerja berubah.
  • menekankan makna cinta
tugas terapis adalah menuntuk pasien untuk mencintai dalam tingkat spiritual atau tidak mengacaukan seksual dengan cinta spiritual yang menghidupi pengalaman orang lain dalam semua keunikandan keistimewaanya.



Referensi:
Tasmara, H.T. (2001). Kecerdasan ruhaniah (Transcendental Intelligence). Jakarta: Gema Insani
Semium. Y. (2006). Kesehatan mental 3. Yogyakarta. Kanisius.

Minggu, 28 April 2013

Behaviour Therapy

Pengertian dan Sejarah

         Behaviour therapy atau terapi perilaku secara formal didefinisikan sebagai penggunaan prinsip dan paradigma belajar yang ditetapkan secara eksperimental untuk mengatasi perilaku tidak adaptif (Wolpe, 1982). dalam prakteknya, apa yang lazim untuk semua terapi perilaku adalah penekanan pada analisis perilaku untuk menguji secara sistematik hipotesis atas mana terapi didasarkan. Terapi perilaku adalah suatu bentuk terapi yang mengaplikasikan prinsip-prinsip dari kondisioning dan kondisioning operant untuk membantu orang-orang dalam mengubah perilaku merusak diri sendiri atau perilaku problematis.
        Asal terapi perilaku adalah bermula pada tahun 1950-an dan 1960-an, berakar dalam kerja psikolog eksprimental dan berasal dari teori belajar, dan mewakili suatu penyimpangan radikal dari tinjauan psikoanalitik pada saat itu. terapi perilaku yang dikembangkan pada beberapa medan secara independen dan serentak. pertama, Joseph Wolpe pada tahun 1958 menggunakan teknik pavlovian klasik untuk menimbulkan neurosa secara eksperimental pada kucing. kemudian ia mengembangkan suatu metode untuk menyembuhkan neurosis. metode ini menjadi prototive desentisasi sistematik, suatu tekhnik dengan penerapan yang luas dalam psikiatri untuk menghilangkan ansietas maladaptif. kedia B.F Skinner mengggunakan prinsip pengkondisian operan yang ditetapkan pada hewan, dan ia menerapkannya pada manusia menjadikan terkenalnya praktek pendukungan kembali untuk mengubah perilaku. akhirnya H.K. Eyesencl dam M.B Shapiro menggunakan teori belajar modern dan memberikan penekanan pada pasien secara perseorangan, dengan semikian menggunakan paradigma kasus-tungga

Teknik behaviour Therapy

        Teknik terapi perilaku dilakukan melalui pembentukan kembali perilaku individu. teknik pemberian imbalan untuk perilaku tertentu. misalnya, individu yang berada dalam situasi terapi formal (rawat inap atau rawat jalan) akan berupaya memperoleh imbalan yang diinginkan dengan memperlihatkan cara berpakaian yang baik dan menghadiri program yang dijadwalkan setiap hari. pemodelan perilaku dapat dilakukan oleh anggopta staff, misalnya, memperlihatkan ketidak setujuan terhadap orang lain dengan cara yang dapat diterima secara sosial tanpoa menjadi tersinggung.

Tujuan

         Tujuan umum terapi tingkah laku adalah menciptakan kondisi-kondisi baru bagi proses belajar. Dasar alasannya ialah bahwa segenap tingkah laku adalah dipelajari (learned), termasuk tingkah laku yang maladaptif. Jika tingkah laku neurotik learned, maka ia bisa unlearned (dihapus dari ingatan), dan tingkah laku yang lebih efektif bisa diperoleh. Terapi tingkah laku pada hakikatnya terdiri atas proses penghapusan hasil belajar yang tidak adaptif dan pemberian pengalaman-pengalaman belajar yang di dalamnya terdapat respons-respons yang layak, namun belum dipelajari.
        Teknik perilaku fokusnya adalah untuk mengoreksi pola-pola intrusive (muncul kembalinya pengalaman traumatis yang dialami) dengan mengajarkan teknik rileksasi dan melatih proses mental yang diperlukan.


Referensi :
Penerbit bagian psikiatri UCLA..(1995)  buku saku psikiatri. jakarta: Penerbit buku EGC
Videbeck, S.L. (2001). buku ajar keperawatan jiwa. amerika: Lapincott willian & wilskins.Inc.USA.

Sabtu, 20 April 2013

Rational Emotive Therapy

Pengertian

    Albert Ellis terkenal sebagai pemikir dan pencetus rasional emotif terapi, sebuah bentuk terapi yang populer dan banyak digunakan dalam proses konseling saat ini.
   
    Terapi rasional emotif pertama kali disebut terapi rasional untuk menekankan aspek kognitif dal filosopik (RET) dari terapi ini, termasuk keyakinan Ellis bahwa jika seseorang mempertahankan pandangan hidup yang waras mengenai kehidupan, gangguan emosional jarang terjadi. kata emotif ditambahkan untuk menekankan komponen evokatif dan perilaku (termasuk desensitisasi in vivo, penetapan pekerjaan rumah, dan konfrontasi langsung) dan untuk membedakan terapi ini dari lainnya yang pasif (seperti analisi klasik dan terapi rogerian berpusat pada klien)

     Psikoterapi Rasional-Enotif adalah suatu metode baru dalam menangani gangguan psikologis pada manusia yang berakar pada pandangan realistik tentang kodrat manusia. psikoterapi rational emotif sangat berbeda dari dua pandangan utama yang menjadi dasar hampir semua sistem psikoterapinya, yakni pandangan freud yang deterministik dan pesimistik, serta pandangan eksistensialis atau humanistik yang optimistik.

     Psikoterapi Rational-Emotif adalah salah satu diantara semua aliran psikoterapi yang menerima sepenuhnya kenyataan bahwa dilahirkan dengan tendensi-tendensi yang sangat memudahkannya untuk bertahan pada pola-pola tingkah laku disfungsional, untuk berpikir secara irrasional, untuk bertindak terlampau emosional atau kurang emosional, yang berjuang untuk memperoleh kesenangan-kesenangan sekarang dan bukan keuntungan pada masa yang akan datang (hedonis jangka pendek), untuk menjadi sangat defensif dalam perbuatan-perbuatan yang salah, untuk menjadi tegar dan dogmatis, untuk menylahkan diri sendiri dan orang-orang lain secara moralistik dan ilegal dan dengan demikian terbenam dalam semua kegiatan yang merugikan dirinya sendiri.

Konsep Utama

    Pandangan pendekatan rasional emotif tentang kepribadian Albert Ellis, dapat dikaji dari konsep-konsep kunci teori Albert Ellis. Ada tiga pilar yang membangun tingkah laku individu, yaitu Antecedent event (A), Belief (B), dan Emotional consequence (C). Kerangka pilar ini yang kemudian dikenal dengan konsep atau teori ABC.

   Neurosis adalah hasil pemikiran dan tindakan yang tidak rational. gangguan emosi berakar umbi dari zaman kanak-kanak tetapi dikekalkan melalui indoktrinasi semula pada masa kini. sistem kepercayaan individu adalah penyebab atau puncak utama masalah emosi. kaidah saintifik dalan model ini sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari manusia.

Tujuan RET

    Untuk membantu orang hidup lebih lama, mengurangi gangguan emosional dan perilaku penakhlukan diri, dan mengaktualisasi dirinya sehingga mereka hidup dallam eksistensi yang lebihterpenuhi, berbahagia.

Teknik yang digunakan

     Terapis dapat secara aktif mempermasalahkan keyakinan yang irasional ini dengan pasien untuk tiba pada suatu daftar respons rasional alternatif, dan dapat menyuruh pasien untuk menguji ketepatan dari keyakinan ini secara in vivo. contohnya, anak umur belasan yang malu-malu yang yakin, "tidak ada gadis yang mau pergi dengan saya" dapat diinstruksikan untuk pergi ketaman setempat dan bertanya  pada 50 orang gadis dan melaporkan kembali apakah keyakinannya ini secara in vivo, bahwa tidak ada gadis yang mau keluar bersamanya adalah keyakinan yang benar. walaupun teknik in vivo seringkali disukai, khayalan emotif-rational juga dipergunakan.
dalam RET, tekhik yang efektif adalahh bermain peran, gambara image dan "menyerah perasaan mau".

Masalah masalah yang ditangani

    Depresi, anxietas, fobia, gangguan kepribadian, gangguan psikotik, masalah seksual dan relasional dan pelatihan keterampilan sosial

Referensi :
Residen bagian psikiatri UCLA. (1994) buku saku psikiatri. jakarta: penerbit buku kedokteran EGC
Semium, Y. (2006). Kesehatan mental 3.Yogayakarta. Kanisius
Said, Malek. M. (2007). Mengurus khidmat bimbingan dan kaunseling sekolah. Kuala Lumpur. Pts professional Publishing

Minggu, 14 April 2013

Analisis Transaksional

Pengertian Analisis Transaksional

Analisis Transaksional adalah suatu pendekatan psikoteraputik yang sangat dapat diterapkan dalam praktik pekerjaan sosial klinis. Cooper dan Turner (dalam Gilbert & Greene, 2008). Gagasan Eric Berne (1910-1970) merupakan suatu pendekatan untuk mensistematisasi, menganalisis, dan mengubah saling pengaruh diantara manusia yang menekankan interaksi keduanya (antara diri dan manusia lain) dan kesadaran internal (regulasi diri dan ekspresi diri)
Tinjauan teoritik tentang analisis transaksional dikaitkan dengan suatu pendekatan yang mengaitkan internal (intrapsikis) dengan interpersonal dan relasional. 

Tujuan Analisis Transaksional

1. Untuk memperkaya kemampuan-kemampuan menghadapi (coping) dan mengatur (regulatory) situasi yang paling dalam dan interaksi kehidupan nyata.
2. Untuk mendorong orang menjadi otonom. menekankan spontanitas, keadaan langsung dengan orang lain dan meningkatkan kesadaran dan kenyataan.

Kategori kategori analisis transaksional

1. Keadaan Ego
memulai dengan mengkonstruksikan suatu skema yang akan mengorganisasikan dan mengklasifikasikan data kasar yang timbul selama kegiatan terapi. komponen dasar modelnya adalah "keadaan ego" yang didefinisikan sebagai realitas ego yang benar-benar dialami oleh seseorang secara mental dan fisik pada waktu tertentu.
2. Transaksi
karena keadaan ego merupakan struktur dasar kepribadian, manusia berinteraksi satu sama lain dari satu atau lebih keadaan ego trsebut. dan analisis dari transaksi transaksi trsebut memberikan pendekatan namanya.
3. Permainan
suatu urutan transaksi tersembunyi yang berlangsung melalui tahap-tahap yang didefinisikan dengan baik hingga suatu dampak yang dapat diramalkan 
4. Naskah
pesan-pesan naskah yang disampaikan dari keadaan ego anak pada orang tua kepada keadaan ego dikenal dengan keputusan-keputusan apabila keputusan-keputusan trsebut negatif dan izin apabila keputusan-keputusan trsebut positif
5. Gerakan dan lakon cerita
6. Posisi kehidupan dam
7. perintah dan keputusan ulang naskah

Tekhnik yang digunakan

Tekhnik-tekhniik yang biasa digunakan dalam AT ialah dengan cara mengkaji janji antara ahli dengan kaunselor. ahli diminta untuk menetapan yang hendak dicapai dalam kelompok dan semua ahli terlibat dalam proses ini. selain itu teknik lain juga digunakan seperti menganalisis struktur, menganalisis dalih, dan menganalisis skrip hidup. 

Kelebihan 

-Sangat berguna dan para konselor dapat dengan mudah menggunakannya.
-Menantang konseli untuk lebih sadar akan keputusan awal mereka.

Kekurangan 

-Penekanan Analisis Transaksional pada struktur merupakan aspek yang meresahkan.
-Konsep serta prosedurnya dipandang dari perspektif behavioral, tidak dapat di uji keilmiahannya
-Konseli bisa mengenali semua benda tetapi mungkin tidak merasakan dan menghayati aspek diri mereka sendiri.

Referensi : 
Roberts, A.R dan Greene, G.J. (2008). buku pintar pekerja social. Jakarta: Gunung Mulia
Smith,L dan Raeper,W. (2000). Ide ide dari filsafat agama dulu dan sekarang. Yogyakarta: Kanisius
Rahman.A.AB.(2008). Perkhidmatan kaunseling pendekatan dalam himah berdakwah.Kuala lumpur: utusan publication & distributors