Blogger Widgets

Senin, 08 Oktober 2012

Transimisi Budaya dan Biologis serta Awal Perkembangan dan Pengasuhan


A. Pengertian Transmisi Budaya

    Budaya sebagai jejak laku manusia, yang diperoleh melalui hasil pembelajaran lengkap dengan unsur bahasa yang menjadi landasannya, sangat terikat dengan apa yang kita namakan ruang-waktu. Dalam ruang, budaya menjelma tradisi. Diikuti oleh turunannya yang kemudian masuk pada wilayah normatif dan relatif. Budaya yang sarat dengan tatanan norma kemasyarakatan, meski terkena hukum etiket. Relatif adanya. Karena hampir di setiap kebudayaan manusia, terdapat patokan yang berbeda untuk menjustifikasi sebuah tindakan budaya apakah beretika atau tidak.
    Setiap kelompok masyarakat tertentu akan mempunyai cara yang berbeda dalam menjalani kehidupannya dengan sekelompok masyarakat yang lainnya. Cara-cara menjalani kehidupan sekelompok masyarakat dapat didefinisikan sebagai budaya masyarakat tersebut. Satu definisi klasik mengenai budaya adalah sebagai berikut: “budaya adalah seperangkat pola perilaku yang secara sosial dialirkan secara simbolis melalui bahasa dan cara-cara lain pada anggota dari masyarakat tertentu (Wallendorf & Reilly dalam Mowen: 1995)”.
    Dari definisi diatas, dapat diketahui bahwa transmisi budaya adalah kegiatan pengiriman atau penyebaran suatu hal dari generasi satu ke generasi berikutnya. dalam perjalanan sebuah transmisi, banyak mengalami proses distorsi dan penetrasi dari budaya lain, hal itu dikarenakan komunikasi antar budaya mengalir tanpa hambatan.

B. Bentuk Transmisi Budaya

     1. Enkulturasi
         Enkulturasi adalah proses dimana kebudayaan diteruskan dari generasi satu ke generasi berikutnya dari intuisi keluarga terutama dari ibu yang terjadi sepanjang kehidupan manusia.
         Enkulturasi mengacu pada proses dengan mana kultur (budaya) ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kita mempelajari kultur, bukan mewarisinya. Kultur ditransmisikan melalui proses belajar, bukan melalui gen. Orang tua, kelompok, teman, sekolah, lembaga keagamaan, dan lembaga pemerintahan merupakan guru-guru utama dibidang kultur. Enkulturasi terjadi melalui mereka

     2. Akulturasi
         Akulturasi merupakan Proses dimana terjadinya pertemuan dua kebuadayaan yang berbeda yang akan menghasilkan kebudayaan baru tanpa hilangnya kultur kebuadaayn asli.
         Akulturasi mengacu pada proses dimana kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan langsung dengan kultur lain. Misalnya, bila sekelompok imigran kemudian berdiam di Amerika Serikat (kultur tuan rumah), kultur mereka sendiri akan dipengaruhi oleh kultur tuan rumah ini. Berangsur-angsur, nilai-nilai, cara berperilaku, serta kepercayaan dari kultur tuan rumah akan menjadi bagian dari kultur kelompok imigran itu. Pada waktu yang sama, kultur tuan rumah pun ikut berubah.

     3. Sosialisasi
         Sosialisasi adalah proses dimana seorang individu dari kanak-kanak sampai menjadi dewasa belajar untuk bersosialisasi atau berhubungan dengan orang-orang disekitarnya. Menurut Soerjono Soekanto, sosialisasi adalah suatu proses di mana anggota masyarakat baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana ia menjadi anggota.

C. Pengaruh terhadap perkembangan individu

     a.  Pengaruh enkulturasi terhadap perkembangan psikologis individu
          Proses enkulturasi dapat mempengarushi psikologis individu dimana dalam proses enkulturasi, individu dapat belajar menyesuaikan budaya disekelilingnya melalui sistem adat, norma, dan peraturan-peraturan lain yang berlaku didalamnya.
     b. Pengaruh proses alkulturasi terhadap perkembangan psikologi individu
         Proses alkulturasi juga dapat mempengaruhi psikologis individu. karena didalam alkulturasi akan menhagasilkan adanya kebudayaan-kebudayaan baru yang ada di sekelilingnya yang akan dijumpai oleh seseorang, dimana seseorang harus dapat menyesuaikan diri dengan kebudayaan yang baru masuk ke dalam kebudayaan aslinya.
     c. Pengaruh proses sosialisasi terhadap perkembangan psikologi individu
         Dalam proses sosialisasi seseorang berkembang dari mulai dilahirkan sampai beranjak dewasa, dimana  banyak perkembangan-perkembangan yang terjadi selama berangsurnya proses belajar tersebut. individu belajar mengenal orang-orang disekelilinganya dan lingkungannya melalui sebuah proses sosialisasi yang mebuat seorang individu menjadi aktif didalamnya.

D. Awal Perkembangan dan Pengasuhan

     Transmisi budaya terjadi sesuai dengan bagaimana generasi sebelumnya membimbingnya, yaitu dengan cara  pengasuhan terhadap generasi berikutnya. dimana dalam proses pengasuhan akan  terjadi juga  proses enkulturasi dan akulturasi yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologi individu yang akan menentukan menjadi individu yang seperti apa dalam kehidupan selanjutnya. individu tidak dapat berdidir sendiri tetapi individu memerlukan hubungan dengan orang lain maupun lingkungan disekelilingnya. karena itu manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdidir sendiri.

Sumber :
http://www.imadiklus.com/2012/04/kajian-antropologi-teknologi-pendidikan-kasus-transmisi-budaya-belajar.html

Sabtu, 06 Oktober 2012

Pengertian, Tujuan serta hubungan psikologi lintas budaya dengan ilmu lain

   Psikologi lintas budaya merupakan kajian mengenai persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis dalam berbagai budaya, etnik, dan suku bangsa.

A.DEFINISI
   Menurut segall. Dasem dan poortinga, psikologi lintas budaya adalah kajian mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya. definisi ini mengarahkan perhatian pada dua hal pokok, keragaman perilaku manusia di dunia dan kaitan antara perilaku terjadi. definisi ini memunculkan banyak persoalan. menurut saya pribadi, psikologi lintas sendiri itu adalah kajian atau bahasan atau ilmu yang membicarakan etnis dan budaya dari segi psikologis yang terjadi dalam suatu fenomena atau kejadian.
 

B.TUJUAN
Sedangkan tujuan dari pembelajaran / kajian dari psikologi lintas budaya adalah untuk melihat manusian dan perilakunya dengan kebudayaan yang ada disekitar kita. untuk melihat kedua perilaku yang universal dan yang unik untuk mengidentifikasi cara dimana budaya merupakan dampak perilaku kita, kehidupan keluarga, pendidikan, pengalam sosial dan daerah lain.

C. Hubungan-Hubunga psikologi Lintas Budaya dengan Ilmu Lainnya
Antropologi dengan Psikologi Lintas Budaya. Sementara psikologi lintas-budaya dan antropologi sering tumpang tindih, baik disiplin cenderung memfokuskan pada aspek yang berbeda dari suatu budaya. Sebagai contoh, banyak masalah yang menarik bagi psikolog yang tidak ditangani oleh antropolog, yang memiliki masalah mereka sendiri secara tradisional, termasuk topik-topik seperti kekerabatan, distribusi tanah, dan ritual. Ketika antropolog melakukan berkonsentrasi pada bidang psikologi, mereka fokus pada kegiatan dimana data dapat dikumpulkan melalui pengamatan langsung, seperti usia anak-anak di sapih atau praktek pengasuhan anak. Namun, tidak ada tubuh yang signifikan data antropologi pada banyak pertanyaan yang lebih abstrak sering ditangani oleh psikolog, seperti konsepsi budaya intelijen.  banyak masalah yang menarik bagi psikolog yang tidak ditangani oleh antropolog, yang memiliki masalah mereka sendiri secara tradisional, termasuk topik-topik seperti kekerabatan, distribusi tanah, dan ritual. Ketika antropolog melakukan berkonsentrasi pada bidang psikologi, mereka fokus pada kegiatan dimana data dapat dikumpulkan melalui pengamatan langsung, seperti usia anak-anak di sapih atau praktek pengasuhan anak. Namun, tidak ada tubuh yang signifikan data antropologi pada banyak pertanyaan yang lebih abstrak sering ditangani oleh psikolog, seperti konsepsi budaya intelijen.
Kepribadian dengan Psikologi Lintas Budaya. 

Kepribadian merupakan konsep dasar psikologi yang berusaha menjelaskan keunikan manusia. Kepribadian mempengaruhi dan menjadi kerangka acuan dari pola pikir dan perilaku manusia, serta bertindak sebagi aspek fundamental dari setiap individu yang tak lepas dari konsep kemanusiaan yang lebih nesar, yaitu budaya sebagai konstuk sosial. Menurut Roucek dan Warren, kepribadian adalah organisasi yang terdiri atas faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologis. Hal pertama yang menjadi perhatian dalam studi lintas budaya dan kepribadian adalah perbedaan diantara keberagaman budaya dalam memberi definisi kepribadian. Dalam literature-literatur Amerika umumnya kepribadian dipertimbangkan sebagai perilaku, kognitif dan predisposisi yang relatif abadi. Definisi lain menyatakan bahwa kepribadian adalah serangkaian karakteristik pemikiran, perasaan dan perilaku yang berbeda antara individu dan cenderung konsisten dalam setiap waktu dan kondisi.
Ekologi dengan psikologi lintas budaya
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya.
Jadi hubungan Psikologi lintas budaya dengan ilmu ekologi adalah melihat persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok entnik berdasarkan interaksi antara organisme dengan likngkungannya.
Biologi dengan psikologi Lintas budaya
Biologi atau ilmu hayat adalah ilmu yang mempelajari aspek fisik kehidupan.
Jadi hubungan Psikologi lintas budaya dengan ilmu biologi adalah melihat persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok entnik dengan mempelajari aspek kehidupan fisik makhluk hidup.

D. Perbedaan psikologi lintas buadaya dengan psikologi indigenous, psikologi budaya, dan antropologi


Psikologi Indigenous
Indigenous Psychology merupakan suatu terobosan baru dalam dunia psikologi yang mana merupakan suatu untuk memahami manusia berdasarkan konteks kultural/budaya. Indigenous psychology dapat juga didefinisikan sebagai pandangan psikologi yang asli pribumi dan memiliki pemahaman mendasar pada fakta-fakta atau keterangan yang dihubungkan dengan konteks kebudayaan setempat. Indigenous Psychology merupakan suatu terobosan baru dalam dunia psikologi yang mana merupakan suatu untuk memahami manusia berdasarkan konteks kultural/budaya. Indigenous psychology dapat juga didefinisikan sebagai pandangan psikologi yang asli pribumi dan memiliki pemahaman mendasar pada fakta-fakta atau keterangan yang dihubungkan dengan konteks kebudayaan setempat.
Jadi perbedaan Psikologi lintas budaya dengan Psikologi Indigenous adalah Psikologi lintas budaya berfokus pada membicararakan isu, konsep dan metode yang dikembangkan oleh komunitas ilmiah di barat, kebanyakan Amerika Serikat dan Eropa Barat, dan yang dipelajari di timur, kebanyakan negara dunia. Sedangkan Psikologi Indigenous mencakup studi tentang isu dan konsep yang mencerminkan kebutuhan dan realitas dari budaya tertentu dalam hal ini, tentu akan banyak upaya untuk memodifikasi instrumen guna memasukkan perspektif indigenus/setempat.
Psikologi Budaya
Psikologi budaya adalah studi tentang cara tradisi budaya dan praktek sosial meregulasikan, mengekspresikan, mentransformasikan dan mengubah psike manusia.
Jadi perbedaan Psikologi lintas budaya dengan Psikologi budaya adalah Psikologi lintas budaya  melihat persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok etnik sedangkan Psikologi budaya melihat bagaimana budaya dapat mentransformasikan dan mengubah psike seseorang.
Antropologi
Menurut Koentjaraningrat, Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
Jadi perbedaan Psikologi lintas budaya dengan Antropologi adalah Psikologi lintas budaya  melihat persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok etnik sedangkan Antropologi melihat bagaimana manusia dalam suatu masyarakat melahirkan suatu kebudayaan.

sumber :
http://mhikkyu.blogspot.com/2011/10/psikologi-lintas-budaya.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/psikologi_Lintas_budaya