Blogger Widgets

Senin, 19 Maret 2012

a-DHA paket cream Lengkap





Paket a-DHA cream whitenging series + paket cream siang malam + serum Vitamin C
Hanya Rp : 300.000,- 

pemesanan via sms / Tlp ke :

0897-9227389

a-DHA paket cream









a-DHA series kini hadir dengan design & formula baru yang lembut dan ringan. melindungi kulit terhadap efek buruk sinar matahari yang menyebaban noda hitam dan kulit kering. mengandung whitening agent yang mampu mebuat wajah tampak lebih cerah.
mengandung nano tekhnology dan oil free yang berguna untuk mengurangi kerut dan & meningkatkan elastisitas kulit serta membuat kulit wajah terasa lembut serta ringan.
Di buat dengan bahan-banahan alami seperti :
- Hamamelis virginia L yaitu tumbuhan yang perdu yang biji-bijinya dapat menghaluskan ulit, dan kandungan zatnya dapat ,menyembuhkan peradangan.
- Ganoderma Lucidum yaitu sejenis kaluraga jamur yang sering disebut sebagai raja jamur, jamur lingzhi yang mengandung banyak nutrisi terbaik untuk memperbaiki sel-sel di dalam tubuh dan dapan mencegah penuaan dini.
- Malaleuca Alternafiola yaitu tumbuhan yang menyerupai ganggang inlah tumbuhan yg sangat efektif untuk menggantikan sel-sel kulit mati
- Mineral Oil yaitu pelembab alami yang membantu melenturkan dan juga membuat kulit tersa fresh dan rileks sepanjang hari.
sabun dan cream a-DHA ini sangat berguna untuk
- Melembabkan dan memutihkan serta mencerahkan kulit
- Membantu meyamarkan noda hitam
- Mencegah tibulnya jerawat
- Menyamarkan garis halus dan memperlambat penuaan dini serta mengecilkan pori-pori.
Tersedia dalam berbagai jenis paket kecantikan a-DHA yaitu :
Kemasan pink : untuk kulit normal ( usia 20thn keatas )
Kemasan Hijau : Untuk kulit berjerawat, flek hitam ( Usia 40thn keatas)
di lindungi aman karena telah mendapat izin dari DEPKES TDI No : 503.058/Dep.I.01
harga per box isi 2 sabun, cream siang dan cream malam Rp. 100.000,-
untuk pemesanan hubungi via tlp / sms ke :
0897-9227389

Trauma akibat pelecehan seksual

  Sebut saja seorang wanita paruh baya bernama ms.X, pekerjaan dia adalah seorang ibu rumah tangga dan penjual sayur mayur di daerah rumah dengan berkeliling. mempunyai 3 orang anak yang baru berumur berkisar SMA,SMP, dan kelas 6 SD, pada suatu pagi sekitar pukul 03.45 wib dia berangkat menuju pasar kemiri muka dikawasan depok, ms.x harus naik angkot yang mengarah ke pasar tersebut, ketika ia menyetop angkot itu, terdapat didalamnya 2 orang laki-laki dan 2 orang wanita, tanpa ragu ms.x langsung menaikinya karena dia berfikir ada sesama wanita didalamnya, ternyata dia di bawa jauh dr area pasar yang seharusnya sudah sampai dari beberapa saat yang lalu, dan 2 orang wanita tersebut turun disekita jln margonda raya. kemudian ms.x di bawa muter mengelilingi kawasan depok dan disuatu tempat dia di perkosa oleh 2 penumpang angkot tersebut beserta sang supir. sampai keadaan ditemukannya ms.x dan kembali kerumah keadaannya masih terlihat shock atas perbuatan yang dialaminya, dan pihak keluargapun amat geram dengan kejadia yang menimpa istri sekaligus ibu mereka.
  Stressor yang menghasilkan gangguan ini selain bencana yang dibuat oleh manusia adalah bencana alam, kecelakaan alat transportasi yang hebat, dan peperangan. 


  Dalam teori kesehatan mental terdapat salah satunya pendapan dari para ahli diantara yang saya ambil adalah teori traumatic dari simud freud. Menurut Sigmund Freud trauma adalah ingatan yang direpresi. Apakah setiap trauma dapat mengakibatkan PTSD? Tentu saja TIDAK. Sebagaimana dikemukakan di atas, trauma luar biasa saja yang dapat menyebabkan PTSD atau dengan istilah lain “Post Traumatic Stress Disorder” . Selain itu faktor lain yang berpengaruh adalah jenis trauma, lamanya kejadian, berulangnya kejadian, latar belakang mental individu, dan tidak kalah penting yaitu dukungan dari teman dan keluarga.
Individu dengan latar belakang mental yang kuat akan tetap tegar meskipun mendapat trauma yang berat. Sebaliknya pada individu yang mudah luka (vulnerable), mendapat trauma yang kecil pun dapat mengalami PTSD.

  Gejala-gejala PTSD bisa berupa perasaan seolah-olah mengalami kembali peristiwa traumatik (flash back), mimpi buruk, kacaunya ingatan, perasaan kecewa, dan gangguan tidur atau insomnia. Juga reaksi kaget yang berlebihan dan waspada berlebihan.
Gejala lainnya adalah gangguan panik, ingin menghindari orang lain, penyalahgunaan zat, sampai dengan gangguan psikotik akut. Juga ada penyangkalan, yaitu penderita tidak ingin berhubungan lagi dengan sesuatu yang dapat mengingatkannya lagi dengan traumanya.

Senin, 12 Maret 2012

Psikologi Kesehatan Mental


Kali ini saya akan membahas seputar Psikologi Mental. 


Definisi Kesehatan Mental
Mental hygiene merujuk pada pengembangan dan aplikasi seperangkat prinsip-prinsip praktis yang diarahkan kepada pencapaian dan pemeliharaan unsur psikologis dan Pencegahan dari kemungkinan timbulanya kerusakan mental atau malajudjusment. Kesehatan mental terkait dengan (1) bagaimana kita memikirkan, merasakan menjalani kehidupan sehari-hari; (2) bagaimana kita memandang diri sendiri dan sendiri dan orang lain; dan (3) bagaimana kita mengevaluasi berbagai alternatif dan mengambil keputusan. Seperti halnya kesehatan fisik, kesehatan mental sangat penting bagi setiap fase kehidupan. kesehatan mental meliputi upaya-upaya mengatasi stres, berhubungan dengan orang lain, dan mengambil keputusan.
Kesehatan mental tertentang dari yang baik sampai dengan yang buruk, dan setiap orang akan mengalaminya. tidak sedikit orang, pada waktu-waktu tertentu mengalami masalah-masalah kesehatan mental selama rentang kehidupannya. Fungsi-fungsi jiwa seperti pikiran, perasaan, sikap, pandangan dan keyakinan hidup, harus dapat saling membantu dan bekerjasama satu sama lain sehingga dapat dikatakan adanya keharmonisan yang menjauhkan orang dari perasaan ragu dan terhindar dari kegelisahan dan pertentangan batin (konflik).
  1. Hadfield : ”upaya memeliharaan mental yang sehat dan mencegah agar mentak tidak sakit”. 
  2. Alexander Schneiders : ”suatu seni yang praktis dalam mengembangkan dan menggunakan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan kesehatan mental dan penyesuaian diri, serta pencegahan dari gangguan-gangguan psikologis”. 
  3. Carl Witherington : ”ilmu pemeliharaan kesehatan mental atau sistem tentang prinsip, metode, dan teknik dalam mengembangkan mental yang sehat”.
Berikut merupakan beberapa perkembangan Kesehatan mental dari berbagai zaman hingga dikenal sampai saat ini dan masih menjadi perbincangan :


Zaman Prasejarah
Manusia purba sering mengalami gangguan mental atau fisik, seperti infeksi, artritis, dll.
Zaman peradaban awal
  1. Phytagoras (orang yang pertama memberi penjelasan alamiah terhadap penyakit mental) 
  2. Hypocrates (Ia berpendapat penyakit / gangguan otak adalah penyebab penyakit mental) 
  3. Plato (gangguan mental sebagian gangguan moral, gangguan fisik dan sebagiaan lagi dari dewa dewa)
Zaman Renaissesus
Pada zaman ini di beberapa negara Eropa, para tokoh keagamaan, ilmu kedokteran dan filsafat mulai menyangkal anggapan bahwa pasien sakit mental tenggelam dalam dunia tahayul.
Era Pra Ilmiah
1. Kepercayaan Animisme
Sejak zaman dulu gangguan mental telah muncul dalam konsep primitif, yaitu kepercayaan terhadap faham animisme bahwa dunia ini diawasi atau dikuasai oleh roh-roh atau dewa-dewa. Orang Yunani kuno percaya bahwa orang mengalami gangguan mental, karena dewa marah kepadanya dan membawa pergi jiwanya. Untuk menghindari kemarahannya, maka mereka mengadakan perjamuan pesta (sesaji) dengan mantra dan kurban.
2. Kepercayaan Naturalisme
Suatu aliran yang berpendapat bahwa gangguan mental dan fisik itu akibat dari alam. Hipocrates (460-367) menolak pengaruh roh, dewa, setan atau hantu sebagai penyebab sakit. Dia mengatakan, Jika anda memotong batok kepala, maka anda akan menemukan otak yang basah, dan mencium bau amis. Tapi anda tidak akan melihat roh, dewa, atau hantu yang melukai badan anda.
Seorang dokter Perancis, Philipe Pinel (1745-1826) menggunakan filsafat polotik dan sosial yang baru untuk memecahkan problem penyakit mental. Dia terpilih menjadi kepala Rumah Sakit Bicetre di Paris. Di rumah sakit ini, pasiennya dirantai, diikat ketembok dan tempat tidur. Para pasien yang telah di rantai selama 20 tahun atau lebih, dan mereka dianggap sangat berbahaya dibawa jalan-jalan di sekitar rumah sakit. Akhirnya, diantara mereka banyak yang berhasil, mereka tidak lagi menunjukkan kecenderungan untuk melukai atau merusak dirinya.
Era Modern
Perubahan luar biasa dalam sikap dan cara pengobatan gangguan mental terjadi pada saat berkembangnya psikologi abnormal dan psikiatri di Amerika pada tahun 1783. Ketika itu Benyamin Rush (1745-1813) menjadi anggota staf medis di rumah sakit Pensylvania. Di rumah sakit ini ada 24 pasien yang dianggap sebagai lunatics (orang gila atau sakit ingatan). Pada waktu itu sedikit sekali pengetahuan tentang penyebab dan cara menyembuhkan penyakit tersebut. Akibatnya pasien-pasien dikurung dalam ruang tertutup, dan mereka sekali-kali diguyur dengan air.
Rush melakukan suatu usaha yang sangat berguna untuk memahami orang-orang yang menderita gangguan mental tersebut melalui penulisan artikel-artikel. Secara berkesinambungan, Rush mengadakan pengobatan kepada pasien dengan memberikan dorongan (motivasi) untuk mau bekerja, rekreasi, dan mencari kesenangan.
Pada tahun 1909, gerakan mental Hygiene secara formal mulai muncul. Perkembangan gerakan mental hygiene ini tidak lepas dari jasa Clifford Whitting Beers (1876-1943) bahkan karena jasanya itu ia dinobatkan sebagai The Founder of the Mental Hygiene Movement. Dia terkenal karena pengalamannya yang luas dalam bidang pencegahan dan pengobatan gangguan mental dengan cara yang sangat manusiawi.
Secara hukum, gerakan mental hygiene ini mendapat pengakuan pada tanggal 3 Juli 1946, yaitu ketika presiden Amerika Serikat menandatangani The National Mental Health Act., yang berisi program jangka panjang yang diarahkan untuk meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat.
Bebarap tujuan yang terkandung dalam dokumen tersebut meliputi
  1. Meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat Amerika Serikat, melalui penelitian, investigasi, eksperimen, penayangan kasus-kasus, diagnosis, dan pengobatan. 
  2. Membantu lembaga-lembaga pemerintah dan swasta yang melakukan kegiatan penelitian dan meningkatkan koordinasi antara para peneliti dalam melakukan kegiatan dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitiannya. 
  3. Memberikan latihan terhadap para personel tentang kesehatan mental. 
  4. Mengembangkan dan membantu negara dalam menerapkan berbagai metode pencegahan, diagnosis, dan pengobatan terhadap para pengidap gangguan mental.
Pada tahun 1950, organisasi mental hygiene terus bertambah, yaitu dengan berdirinya National Association for Mental Health. Gerakan mental hygiene ini terus berkembang sehingga pada tahun 1975 di Amerika terdapat lebih dari seribu perkumpulan kesehatan mental. Di belahan dunia lainnya, gerakan ini dikembangkan melalui The World Federation forMental Health dan The World Health Organization.
Syamsu Yusuf. 2009. Mental Hygiene. Bandung : Maestro


 Berikut ini merupakan karakteristik mental seseorang yang dapat di katakan sebagai mental yang sehat, yakni diantaranya :
KARAKTERISTIK MENTAL YANG SEHAT
1. Terhindar dari Gangguan Jiwa
Zakiyah Daradjat (1975) mengemukakan perbedaan antara gangguan jiwa (neurose) dengan penyakit jiwa (psikose), yaitu:
  1. Neurose masih mengetahui dan merasakan kesukarannya, sebaliknya yang kena psikose tidak. 
  2. Neurose kepribadiannya tidak jauh dari realitas dan masih hidup dalam alam kenyataan pada umumnya. sedangkan yang kena psikose kepribadiaannya dari segala segi (tanggapan, perasaan/emosi, dan dorongan-dorongan) sangat terganggu, tidak ada integritas, dan ia hidup jauh dari alam kenyataan.
2. Dapat menyesuaikan diri
Penyesuaian diri (self adjustment) merupakan proses untuk memperoleh/ memenuhi kebutuhan (needs satisfaction), dan mengatasi stres, konflik, frustasi, serta masalah-masalah tertentu dengan cara-cara tertentu. Seseorang dapat dikatakan memiliki penyesuaian diri yang normal apabila dia mampu memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalahnya secara wajar, tidak merugikan diri sendiri dan lingkungannya, serta sesuai denagn norma agama.
3. Memanfaatkan potensi semaksimal mungkin
Individu yang sehat mentalnya adalah yang mampu memanfaatkan potensi yang dimilikinya, dalam kegiatan-kegiatan yang positif dan konstruktif bagi pengembangan kualitas dirinya. pemanfaatan itu seperti dalam kegiatan-kegiatan belajar (dirumah, sekolah atau dilingkungan masyarakat), bekerja, berorganisasi, pengembangan hobi, dan berolahraga.
4. Tercapai kebahagiaan pribadi dan orang lain
Orang yang sehat mentalnya menampilkan perilaku atau respon-responnya terhadap situasi dalam memenuhi kebutuhannya, memberikan dampak yang positif bagi dirinya dan atau orang lain. dia mempunyai prinsip bahwa tidak mengorbankan hak orang lain demi kepentingan dirnya sendiri di atas kerugian orang lain. Segala aktivitasnya di tujukan untuk mencapai kebahagiaan bersama.
Karakteristik pribadi yang sehat mentalnya juga dijelaskan pada tabel sebagai berikut (Syamsu Yusuf LN ; 1987).

ASPEK PRIBADI
KARAKTERISTIK
Fisik
Perkembangannya normal.
Berfungsi untuk melakukan tugas-tugasnya.
Sehat, tidak sakit-sakitan.
Psikis
Respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
Memiliki Insight dan rasa humor.
Memiliki respons emosional yang wajar.
Mampu berpikir realistik dan objektif.
Terhindar dari gangguan-gangguan psikologis.
Bersifat kreatif dan inovatif.
Bersifat terbuka dan fleksibel, tidak difensif.
Memiliki perasaan bebas untuk memilih, menyatakan pendapat dan bertindak.
Sosial
Memiliki perasaan empati dan rasa kasih sayang (affection) terhadap orang lain, serta senang untuk memberikan pertolongan kepada orang-orang yang memerlukan pertolongan (sikap alturis).
Mampu berhubungan dengan orang lain secara sehat, penuh cinta kasih dan persahabatan.
Bersifat toleran dan mau menerima tanpa memandang kelas sosial, tingkat pendidikan, politik, agama, suku, ras, atau warna kulit.
Moral-Religius
Beriman kepada Allah, dan taat mengamalkan ajaran-Nya.
Jujur, amanah (bertanggung jawab), dan ikhlas dalam beramal.

Uraian diatas, menunjukan ciri-ciri mental yang sehat, sedangkan yang tidak sehat cirinya sebagai berikut :
  1. Perasaan tidak nyaman (inadequacy) 
  2. Perasaan tidak aman (insecurity) 
  3. Kurang memiliki rasa percaya diri (self-confidence) 
  4. Kurang memahami diri (self-understanding) 
  5. Kurang mendapat kepuasan dalam berhubungan sosial 
  6. Ketidakmatangan emosi 
  7. Kepribadiannya terganggu 
  8. Mengalami patologi dalam struktur sistem syaraf (thorpe, dalam schneiders, 1964;61).
Syamsu Yusuf. 2009. Mental Hygiene. Bandung : Maestro
Sumber :